Mitra pengemudi GrabCar Sawitri Dharmastuti. (Dok. Grab Indonesia)
Stigma perempuan hanya sebagai ibu rumah tangga rupanya tak berlaku bagi Sawitri Dharmastuti. Di usianya yang telah memasuki kepala lima, Sawitri masih gigih mencari peruntungan sebagai mitra pengemudi GrabCar. Harus diakui, sebagai perempuan yang menggeluti profesi yang sebagian besar dilakoni oleh kaum adam ini, sempat membuat Sawitri berkecil hati.
"Saya lihat banyak kepala rumah tangga bapak-bapak yang bekerja menjadi pengemudi dan jadi mata pencahariannya. Kemudian saya berpikir, apa perempuan juga bisa?" ujar Sawitri.
Sebagai single parent untuk tiga orang anak berarti mengharuskan Sawitri berperan ganda. Selain menjadu orang tua sekaligus bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan keluarganya. Sawitri akhirnya memutuskan menyewa mobil untuk bekerja. Satu bulan berlalu, ia baru berani mengambil satu penumpang.
"Itu saya ingat sekali, pertama kali penumpang saya adalah mahasiswa. Awalnya saya takut. Tapi saya selalu mencoba untuk bilang pada diri saya sendiri, hanya jemput, kemudian antar ke tujuan, dan terima uang. Tapi begitu saya sudah menyelesaikan satu trip dan mendapat uang, senangnya bukan main. Saya langsung pulang dan cerita ke anak-anak saya," kenangnya.
"Setelah itu, saya memutuskan untuk benar-benar serius terjun menggeluti profesi ini. Alhamdulillah sekarang saya mulai merasakan penghasilan dari GrabCar. Saya sudah tidak kepikiran lagi untuk urusan fisik, karena nantinya kalau sudah terlatih lama-lama juga akan kuat," jelasnya.
Saat ini, Sawitri biasanya memulai mengambil penumpang setelah mengantar anak ketiganya pergi sekolah dan pulang menyesuaikan dengan jam pulang sekolah.
"Saya senangnya juga karena pekerjaan ini fleksibel. Jadi bisa menyesuaikan dengan kegiatan saya yang lainnya. Saya tetap bisa menjalankan kewajiban saya untuk mencari nafkah sekaligus tetapi menjalankan kewajiban saya sebagai orang tua," imbuhnya.
Sawitri bersyukur, anak-anaknya juga menjadi lebih mandiri. Tetapi yang tak kalah penting, setelah bergabung sebagai mitra pengemudi GrabCar, juga membuatnya mau lebih membuka diri.
"Dulu saya tidak pernah bekerja, tapi sekarang harus bekerja. Tapi untungnya, sejak remaja, saya memang suka menghabiskan waktu dengan sekadar berkendara menyusuri jalan-jalan. Keluarga saya juga lebih percaya kepada saya untuk menyetir saat pergi-pergi," ungkapnya.
Berpetualang melewati jalan-jalan baru, pasti berguna dalam menambah pengetahuan dan pengalaman berkendara. Oleh karena itu, sekarang ini semakin banyak perempuan yang memutuskan untuk bergabung menjadi mitra pengemudi GrabCar karena hobi.
Kini Sawitri hanya berharap, dirinya bisa lebih kuat lagi, khususnya dalam urusan fisik. "Semoga lebih lancar lagi setidaknya sampai ketiga anak saya mentas (mandiri, red). Selanjutnya mungkin saya akan tetap bekerja tetapi karena memang hobi saya untuk kesenangan saya," pungkasnya.
"Saya lihat banyak kepala rumah tangga bapak-bapak yang bekerja menjadi pengemudi dan jadi mata pencahariannya. Kemudian saya berpikir, apa perempuan juga bisa?" ujar Sawitri.
Sebagai single parent untuk tiga orang anak berarti mengharuskan Sawitri berperan ganda. Selain menjadu orang tua sekaligus bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan keluarganya. Sawitri akhirnya memutuskan menyewa mobil untuk bekerja. Satu bulan berlalu, ia baru berani mengambil satu penumpang.
"Itu saya ingat sekali, pertama kali penumpang saya adalah mahasiswa. Awalnya saya takut. Tapi saya selalu mencoba untuk bilang pada diri saya sendiri, hanya jemput, kemudian antar ke tujuan, dan terima uang. Tapi begitu saya sudah menyelesaikan satu trip dan mendapat uang, senangnya bukan main. Saya langsung pulang dan cerita ke anak-anak saya," kenangnya.
"Setelah itu, saya memutuskan untuk benar-benar serius terjun menggeluti profesi ini. Alhamdulillah sekarang saya mulai merasakan penghasilan dari GrabCar. Saya sudah tidak kepikiran lagi untuk urusan fisik, karena nantinya kalau sudah terlatih lama-lama juga akan kuat," jelasnya.
Saat ini, Sawitri biasanya memulai mengambil penumpang setelah mengantar anak ketiganya pergi sekolah dan pulang menyesuaikan dengan jam pulang sekolah.
"Saya senangnya juga karena pekerjaan ini fleksibel. Jadi bisa menyesuaikan dengan kegiatan saya yang lainnya. Saya tetap bisa menjalankan kewajiban saya untuk mencari nafkah sekaligus tetapi menjalankan kewajiban saya sebagai orang tua," imbuhnya.
Sawitri bersyukur, anak-anaknya juga menjadi lebih mandiri. Tetapi yang tak kalah penting, setelah bergabung sebagai mitra pengemudi GrabCar, juga membuatnya mau lebih membuka diri.
"Dulu saya tidak pernah bekerja, tapi sekarang harus bekerja. Tapi untungnya, sejak remaja, saya memang suka menghabiskan waktu dengan sekadar berkendara menyusuri jalan-jalan. Keluarga saya juga lebih percaya kepada saya untuk menyetir saat pergi-pergi," ungkapnya.
Berpetualang melewati jalan-jalan baru, pasti berguna dalam menambah pengetahuan dan pengalaman berkendara. Oleh karena itu, sekarang ini semakin banyak perempuan yang memutuskan untuk bergabung menjadi mitra pengemudi GrabCar karena hobi.
Kini Sawitri hanya berharap, dirinya bisa lebih kuat lagi, khususnya dalam urusan fisik. "Semoga lebih lancar lagi setidaknya sampai ketiga anak saya mentas (mandiri, red). Selanjutnya mungkin saya akan tetap bekerja tetapi karena memang hobi saya untuk kesenangan saya," pungkasnya.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191120152958-190-450016/usia-tak-jadi-penghalang-sawitri-nafkahi-anak-dengan-nge-grab