Masa tua Bill Gates dan Paul Allen. Foto: Reuters
FOKUS BERITAPendiri Microsoft Meninggal
Meski kadang berbeda pandangan hingga bertengkar hebat, duet pendiri Microsoft yakni Paul Allen dan Bill Gates, tetaplah teman baik. Allen pun kadang menceritakan seperti apa sosok Gates dan perjuangan mereka mendirikan Microsoft.
"Kami sangat melengkapi. Dari usia sangat muda, kami berdua sudah terampil dalam pemrograman dan tahu tentang lanskap teknologi dan tertarik melakukan wirausaha. Baik aku dan Bill sama-sama fanatik mempelajari apapun yang kami bisa," kata Paul yang dikutip detikINET dari Guardian.
Sama-sama pintar pemrograman, mereka pun berbagi tugas dalam soal teknis. Namun Allen mengakui Gates juga dari dulu berbakat dalam urusan eksternal.
"Bill selalu sangat fokus pada relasi eksternal dan manajemen bisnis sedangkan aku lebih tertarik mengamati ke arah mana teknologi. Jadi kami saling melengkapi satu sama lain," papar Allen.
"Bill dan aku berdiskusi, mungkin sekitar tahun 1974. Kami berkata jika kami sangat sukses, maka kami bisa membangun sebuah perusahaan yang bisa merekrut 35 karyawan. Di situlah kami mulai bermimpi," tutur pria berkacamata itu.
Banyak kenangan yang disimpan Allen soal masa lalu bersama Gates. Misalnya soal bagaimana mereka bekerja begitu keras sehingga jarang kemana-mana. Gates terutama, sangat gila bekerja sepanjang malam dan juga di weekend.
"Kami kadang membicarakan bagaimana Bill tidur di karpet kantor. Sekretaris yang datang akan melihat kaki Bill menyembul. Kami sangatlah hard core," kisah Allen.
"Aktivitas rekreasi kami hanyalah nonton film. Dan kemudian kami akan melakukan pemrograman sampai jam 2, jam 3 atau jam 4 pagi lalu bangun kesiangan dan melakukannya seperti itu lagi. Itu saat-saat menyenangkan," tambahnya.
Sayang, pertikaian dengan Gates membuat Allen memutuskan keluar dari Microsoft pada tahun 1983. Namun seiring usia yang beranjak, mereka kembali akrab. Allen mengisahkan Gates kadang mengunjungi rumahnya.
Kini, Allen telah pergi untuk selama-lamanya karena penyakit kanker. Ucapan duka cita pun mengalir, tentunya termasuk dari sang sahabat, Bill Gates. Sumber: https://inet.detik.com/cyberlife/d-4258678/ketika-paul-allen-buka-bukaan-soal-kegilaan-bill-gates?_ga=2.26303933.1093415762.1567562089-1985070539.1565148367
"Kami sangat melengkapi. Dari usia sangat muda, kami berdua sudah terampil dalam pemrograman dan tahu tentang lanskap teknologi dan tertarik melakukan wirausaha. Baik aku dan Bill sama-sama fanatik mempelajari apapun yang kami bisa," kata Paul yang dikutip detikINET dari Guardian.
"Bill dan aku berdiskusi, mungkin sekitar tahun 1974. Kami berkata jika kami sangat sukses, maka kami bisa membangun sebuah perusahaan yang bisa merekrut 35 karyawan. Di situlah kami mulai bermimpi," tutur pria berkacamata itu.
Banyak kenangan yang disimpan Allen soal masa lalu bersama Gates. Misalnya soal bagaimana mereka bekerja begitu keras sehingga jarang kemana-mana. Gates terutama, sangat gila bekerja sepanjang malam dan juga di weekend.
"Kami kadang membicarakan bagaimana Bill tidur di karpet kantor. Sekretaris yang datang akan melihat kaki Bill menyembul. Kami sangatlah hard core," kisah Allen.
"Aktivitas rekreasi kami hanyalah nonton film. Dan kemudian kami akan melakukan pemrograman sampai jam 2, jam 3 atau jam 4 pagi lalu bangun kesiangan dan melakukannya seperti itu lagi. Itu saat-saat menyenangkan," tambahnya.
Kini, Allen telah pergi untuk selama-lamanya karena penyakit kanker. Ucapan duka cita pun mengalir, tentunya termasuk dari sang sahabat, Bill Gates. Sumber: https://inet.detik.com/cyberlife/d-4258678/ketika-paul-allen-buka-bukaan-soal-kegilaan-bill-gates?_ga=2.26303933.1093415762.1567562089-1985070539.1565148367